Rabu, Januari 14, 2009

Flamenco di Gedung Kesenian Jakarta

KOMPAS/LASTI KURNIA / Kompas Images
Penari dari kelompok Compania Flamenco La Frague tampil menggelora pada pentas Tari Flamenco di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (11/11) malam. Pementasan disaksikan sejumlah staf kedutaan berbagai negara yang ada di Jakarta, warga negara Spanyol yang rindu pada tarian negara mereka.

Kamis, 13 November 2008 | 03:00 WIB

Petikan gitar Jose Manuel Tudela memecah kesunyian. Dentingan senar-senarnya seperti menyiratkan nada- nada kepedihan. Lagu-lagu spanyol yang disenandungkan Juan Luis Trinidad Angel ”El Trini” kemudian, lengkingannya begitu ”menghanyutkan” ke nuansa- nuansa kesedihan. Beberapa saat kemudian, pelan-pelan Raul Fernandez Rodriguez menapuk perkusi yang didudukinya. Sangat perkusif.

Sepasang penari, Jesus Herrera dan Lola Rodriguez, memasuki panggung. Juan Luis, sembari bernyanyi, mulai meningkahinya dengan gerakan tepukan tangan yang ritmenya menyesuaikan nada-nada pada lagu. Kadang lambat, kadang cepat, bahkan bisa cepat sekali.

Jesus dan Lola mulai menari, melakukan gerakan tangan, badan, dan kaki yang kompak. Penonton mendapat sajian kombinasi gerak tubuh dari pinggul ke atas, dan entakan-entakan sol sepatu kedua penari di lantai yang merangsang rasa irama, menghasilkan bebunyian yang rancak, seperti meniti nada naik-turun. Makin lama makin cepat. Kemudian sangat cepat, bergantian antara kaki kanan ke kaki kiri tanpa mengganggu kesinambungan suara.

Selanjutnya, tepukan tangan dan nyayian Juan Luis, dan permainan perkusi Raul yang sangat cepat, menggiring gerakan kaki penari Jesus dan Lola yang riang, jantan, flamboyan, dan ekspresif. Gerakan-gerakan yang seolah-olah menyelami nuansa kesedihan dan sedikit kegembiraan. Ketika gerakannya—mencapai klimaks—berhenti, musik pun berhenti, langsung disambut apresiasi kekaguman, dengan tepuk tangan yang meriah ratusan penonton.

Pergelaran tari flamenco dari Compania Flamenco La Fragua bertajuk Cante, Baile, Toque (Bernyanyilah, Manarilah, dan Mainkan), dalam empat sesi selama satu jam, Selasa (11/11) malam, itu di Gedung Kesenian Jakarta sebenarnya sangat sederhana. Namun, karena kelompok ini personelnya (sebelum mereka berlima bergabung) berpengalaman dunia, jadilah sebuah pertunjukan yang memesona.

”Di tangan kelompok ini, tari flamenco menjadi hidup dan menggairahkan. Seni eksplorasi gerak dan ekspresi nan rancak. Kedua penari melakukan penjelajahan atas kaki dan tubuhnya mengeksplorasi hal-hal lama dengan gairah, dengan tetap berpijak pada idiom-idiom murni flamenco,” kata Cocia Aurenthica, penyuka tari flamenco.

Penilaian itu tak keliru. Kelompok tari Flamenco Compania La Fragua yang dibentuk tahun 2000 ini terdiri dari seniman-seniman andal. Jesus (penari pria), menamatkan studi tari klasik Spanyolnya di Conservatorio Superior de Danza di Alicante dan Madrid pada tahun 2005. Jesus adalah finalis Concurso Internacional Cante de las Minas, La Unión. Pada Agustus 2008, ia memperoleh Premio Nacional de La Perla de Cádiz por Alegrías.

Lola (penari wanita) memulai karier menari Spanyol di Escuela de Matilde Coral. Pada Juni 2006, ia memperoleh penghargaan pertama untuk tarian Tarantos pada Concurso Nacional ”La Perla de Cádiz”. Saat ini, ia mengajar tari spanyol di La Academia de Matilde Coral, Sevilla Dance Centre dan Estudio de Juan Polvillo.

Raul Fernandez Rodriguez adalah seorang ahli perkusionis yang dapat memainkan alat perkusi Latin, perkusi Arab, perkusi India, perkusi Afrika, dan perkusi Brasil. Ia pernah belajar musik perkusi kepada perkusionis ternama di 10 negara lebih.

Juan Luis Trinidad Angel ”El Trini” memulai karier menyanyinya pada umur 14 tahun. Kemudian ia bekerja sebagai penyanyi profesional di Spanyol, Jepang, Venezuela, Meksiko dan di beberapa negara Eropa. Pada tahun 2003 ia kembali ke Spanyol dan bekerja di Barcelona.

Jose adalah seorang gitaris yang memiliki pengalaman hampir di seluruh dunia. Melihat kualitas para pemain, sangat sayang jika melewatkan pertunjukan mereka.




-della-

Tidak ada komentar: